Rabu, 02 Mei 2012

Lagu Kedua dan Band Baru Critize

Perform pertama kali bareng Critize
Tahun berganti tahun
Bulan berganti bulan
Hari berganti hari
Bahkan detik pun berganti

Aku masih disini
Mencoba untuk mengerti
Semua yang tlah terjadi
Dan tak pernah ku pahami

• Kuingin lewati semua
Derita yang ku alami
Namun semua itu mimpi. . .

Reff : Satu kisah makna cinta
Lewati ruang dan waktu
Angan-angan tuk hidup bersamamu
Bagaikan menggapai bintang
Bisikkan hati slalu memberikan
Seribu harapan
Tuk melewati angan dan impian
Baru ku sadari semua ternyata kau gila. .

Lirik lagu diatas adalah salah satu karya ku setelah lagu “Semua Tlah Hilang” tapi kalau dibilang ciptaan ku yah bukan juga lebih tepatnya aku hanya membuatnya menjadi lagu itu pun ada campur tangan dari Tian cerita lengkapnya seperti ini. . 
Dulu sewaktu masih SMA ada-ada saja yang aku lakukan bahkan kebiasaan ampe sore di sekolah pun bukan hal yang aneh lagi kalau seluruh siswa-siswi pulang biasanya aku nggak langsung pulang selain gak punya motor biasanya aku telat pulang karna ada rapat OSIS, latihan Paskibra, ngeliatin anak-anak pecinta Alam latihan bareng anak-anak PMR dan nyari harta karun ha..ha. . 
Harta karun disini adalah harta karun atau lebih tepatnya barang-barang siswa-siswi yang ketinggalan di kolong mejanya akan habis kami libas jadi selama sekolah aku gak perlu repot-repot beli pulpen, penghapus, tipe X, dan berbagai macam perlengkapan ATK yang unik-unik bentuknya. Karena aksi pencarian harta karun itu juga lah lirik lagu di atas ada saat sedang asik-asiknya nyari ternyata hanya nemuin secarik kertas yang sepertinya puisi di meja adik kelas ku namanya Puput Novel (denger kabar tu anak dah di Jakarta kuliah ngambil Jurusan kedokteran) hanya saja saat itu puisinya hanya empat bait pertama aja isenk-isenk pulang ke rumah ambil gitar (kali ini udah punya gitar sendiri) coba-coba bikin nada dari bait puisi itu gak tau kenapa entah ada keymistry (betul gak tulisannya? Mudahan aja bener) atw apa yang pasti puisi itu bisa dapat secara tiba-tiba jadi lagu walaupun belum beres sepenuhnya tapi niatan akan dibereskan hingga jadi lagu yang utuh. Seiring berjalannya waktu lagu itu gak beres-beres suatu ketika jika di malam hari gak ada kerjaan biasanya aku sering ke rumah TIan. (mantan drummer ku yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri) di rumahnya biasanya yang diobrolin seputar cewek, organisasi, dan Band. Nah Tian ini salah satu motor band yang dia bentuk sendiri namanya Pasgat dan aku ya masih tetap di Kaheshint dari berbedanya kami dalam band ini lah kadang-kadang sering sharing seputar bagaimana ciptain lagu-lagu dan saat itu juga aku coba maenin lagu yang baru aku buat dari puisi si Puput Novel dia denger ternyata dia suka dia minta liriknya. Ke esokkan harinya di sekolah, dia si Tian dengan bahagia nyamperin untuk bilang kalau lagu itu udah diberesinnya dalam satu malam dan nada yang dibuat ampe reff cukup asik untuk ku dengar nah disini bingung siapa yang punya hak untuk maenkan tu lagu akhirnya muncul inisiatif untuk bentuk Band bersama, tujuannya hanya untuk maenkan lagu itu aja di perpisahan sekolah setelah itu band dibubarkan karna kami masih punya band sendiri, dan pencarian personil pun dimulai dengan merekrut anak-anak kelas 1 agar mudah diatur dan formasi band pun terbentuk dengan nama CRITIZE aku di gitar 1, Tian sebagai Drummer, Ahmadin sebagai Bassist, Ibnu Gitar 2, Mayank dan Ardilla sebagai duo vocal. Proses latihan pun dilakukan menuju ke perpisahan dan lagu itu pun berhasil kami bawa bersama meskipun tidak sempurna hingga terlontar pernyataan untuk tidak membubarkan Critize. 
Namun dalam perjalanan ku bersama membentuk Critize terjadi beberapa konflik yang menimbulkan cerita-cerita baru ku dalam band yang akan ku tulis di postingan ku selanjutnya. . .
Lagi maen melodi